Virtual Reality
Sejak
ditemukannya komputer pertama kali, manusia terus melakukan penelitian untuk
menciptakan cara baru dalam berinteraksi dengan dunia maya yang diciptakan
komputer tersebut. Dimulai dari display berbasis teks (text based
interface), hingga diciptakannya teknologi display graphic user interface
(GUI). Kemudian muncullah teknologi realitas maya (virtual reality).
Sebagai
contoh flight simulator, pesawat dapat dikendalikan oleh user menggunakan
sebuah komputer dan menjalankan navigasi penerbangan melalui keyboard.
Virtual
reality adalah teknologi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan
lingkungan simulasi komputer baik berdasarkan objek nyata maupun
animasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual,
yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
penginderaan, seperti suara melalui speaker atau headphone. Virtual reality
disingkat dengan VR yang dapat menciptakan sebuah simulasi dunia tiga dimensi.
Pada
perkembangannya virtual reality memiliki cabang baru yang bahkan menyaingi
Virtual reality itu sendiri. Teknologi tersebut bernama Augmented
Reality. Namun kebalikan dari virtual reality yang menggabungkan objek
nyata (user) kedalam lingkungan virtual,
augmented reality menggabungkan
objek virtual pada lingkungan
nyata.
Augmented Reality
Augmented
reality adalah upaya untuk ‘menggabungkan’
dunia nyata dan dunia virtual yg dibuat oleh komputer sehingga batas
antara keduanya menjadi sangat tipis. Augmented Reality (AR) mengacu pada
penelitian computer yang bertujuan untuk menghasilkan sistem informasi yang
menggabungkan informasi dunia nyata dengan informasi digital. Augmented Reality
masih sedang dalam masa pengembangan, namun banyak futuris dan peneliti
mengharapkan agar dapat diaplikasikan pada tahun 2010-an atau 2020-an.
Augmented
Reality menggunakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan
ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti
Virtual Reality yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, augmented reality
sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan.
Augmented
Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan,
dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer,
industri manufaktur, Augmented Reality juga telah diaplikasikan dalam
perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.
Kelebihan Augmented Reality
Kelebihan
utama dari Augmented reality dibandingkan Virtual reality adalah
pengembangannya yang lebih mudah dan murah. Sehingga tidak seperti virtual
reality yang sampai
saat ini masih digunakan secara terbatas oleh kalangan tertentu, augmented
reality merebak secara cepat diberbagai bidang yang bahkan belum dapat dijangkau
oleh pendahulunya tersebut.
Kelebihan lain dari augmented reality yaitu dapat
diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah
smartphone, console game, dalam bingkisan sebuah produk, bahkan media cetak seperti
buku, majalah atau koran.
Kekurangan Augmented Reality
Salah
satu kesulitan
utama dalam mengembangkan aplikasi Augmented Reality adalah masalah pelacakan
sudut pandang pengguna. Untuk mengetahui dari sudut pandang apa yang menarik
citra virtual, aplikasi harus tahu di mana pengguna mencari di dunia nyata
Perbedaan Virtual
Reality dan Augmented Reality
Virtual Reality mengacu
pada penggabungan dari objek dunia nyata kedunia digital atau maya.
Augmented
Reality merupakan kebalikan dari Virtual reality yang berarti integrasi
elemen-elemen digital yang ditambahkan ke dalam dunia nyata secara realtime dan
mengikuti keadaan lingkungan yang ada di dunia nyata.
0 comments:
Posting Komentar